Titan, Tempat Paling Layak Huni Menggantikan Bumi
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
[lihat.co.id] - Presiden SBY memang sering marah. Dalam berbagai kesempatan, SBY sering menunjukkan sikap kesalnya lantaran beberapa sebab. Mulai saat pidato ditinggal tidur oleh audiens, sampai saat memimpin rapat para menteri malah sibuk ngerumpi.
Pernah juga, Presiden marah kepada anak-anak yang ribut saat dia menyampaikan pidato. Terakhir, kemarin (14/3) Presiden
SBY marah kepada para menteri yang banyak alasan menghadapi pertanyaan wartawan terkait makin mahalnya harga bawang putih.
Berikut, momen-momen Presiden SBY sedang marah:
Pernah juga, Presiden marah kepada anak-anak yang ribut saat dia menyampaikan pidato. Terakhir, kemarin (14/3) Presiden
SBY marah kepada para menteri yang banyak alasan menghadapi pertanyaan wartawan terkait makin mahalnya harga bawang putih.
Berikut, momen-momen Presiden SBY sedang marah:
1. SBY Marah saat rapat kabinet para menteri malah ngerumpi
[lihat.co.id] - Saat menggelar sidang kabinet paripurna di Ruang Sidang Kabinet di Kantor Presiden 2008 lalu, Presiden SBY marah-marah.
Presiden terlihat marah dan menegur peserta sidang yang sedang asyik mengobrol. Dengan raut muka kesal, SBY menunjuk tangannya ke arah pimpinan badan yang duduk di tengah lingkaran arah ruang sidang.
Di barisan itu duduk berjejer Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Didi Widayadi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sjamsir Siregar, dan Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog.
Waktu itu Presiden sedang memberikan pengarahan mengenai proses renegosiasi kontrak LNG Tangguh di Provinsi Papua. "Hei, jangan mengobrol sendiri. Dengarkan! Jangan bicara sendiri. Ini masalah yang sangat penting," kata Presiden.
Para menteri pun langsung diam dan tertunduk, tak berani menatap sang kepala negara.
Presiden terlihat marah dan menegur peserta sidang yang sedang asyik mengobrol. Dengan raut muka kesal, SBY menunjuk tangannya ke arah pimpinan badan yang duduk di tengah lingkaran arah ruang sidang.
Di barisan itu duduk berjejer Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Didi Widayadi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sjamsir Siregar, dan Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog.
Waktu itu Presiden sedang memberikan pengarahan mengenai proses renegosiasi kontrak LNG Tangguh di Provinsi Papua. "Hei, jangan mengobrol sendiri. Dengarkan! Jangan bicara sendiri. Ini masalah yang sangat penting," kata Presiden.
Para menteri pun langsung diam dan tertunduk, tak berani menatap sang kepala negara.
2. SBY marahi Mentan lantaran harga bawang naik
[lihat.co.id] - Masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II tinggal dalam hitungan bulan. Presiden sebagai pimpinan kabinet meminta jajarannya untuk bekerja secara serius dan tidak hanya pencitraan di hadapan media jika terdapat permasalahan.
"Saya ingatkan, saya minta semua bekerja penuh. Jangan bersilat lidah di hadapan pers, carikan solusinya, atasi dan kemudian hasilnya ada," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memberi kata sambutan sebelum rapat terbatas di kantornya, Jakarta, Kamis (14/3) kemarin.
SBY mengingatkan para menterinya untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan tiap permasalahan. Jika tetap tidak ditemukan jalan keluar, maka datang menghadap kepadanya.
"Kalau memang saudara merasa tidak klop, bawa ke tempat saya, saya putuskan nanti. Tapi saya masih yakin masih bisa diatasi dengan koordinasi, kerja sama dan duduk bersama," tuturnya.
Masalah tingginya harga beberapa komoditas saat ini, menurut SBY lantaran terdapat ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan di pasar.
"Jangan berdebat, jangan berbantahan tentang data. Harus satu. Kalau harganya membumbung tinggi ada yang salah suplai dan demand. Coba bawa ke situ, jangan bersilat lidah, saling menyalahkan," jelas SBY.
"Saya ingatkan, saya minta semua bekerja penuh. Jangan bersilat lidah di hadapan pers, carikan solusinya, atasi dan kemudian hasilnya ada," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memberi kata sambutan sebelum rapat terbatas di kantornya, Jakarta, Kamis (14/3) kemarin.
SBY mengingatkan para menterinya untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan tiap permasalahan. Jika tetap tidak ditemukan jalan keluar, maka datang menghadap kepadanya.
"Kalau memang saudara merasa tidak klop, bawa ke tempat saya, saya putuskan nanti. Tapi saya masih yakin masih bisa diatasi dengan koordinasi, kerja sama dan duduk bersama," tuturnya.
Masalah tingginya harga beberapa komoditas saat ini, menurut SBY lantaran terdapat ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan di pasar.
"Jangan berdebat, jangan berbantahan tentang data. Harus satu. Kalau harganya membumbung tinggi ada yang salah suplai dan demand. Coba bawa ke situ, jangan bersilat lidah, saling menyalahkan," jelas SBY.
3. SBY marah soal asap
[lihat.co.id] - Presiden SBY pada tahun 2006 silam juga sempat marah-marah. Pemicunya, lantaran para menteri bercanda soal asap hutan di Indonesia yang sampai menyelimuti wilayah negara tetangga, Malaysia.
Saat menunggu kedatangan Presiden SBY memimpin rapat yang dimulai pada pukul 15.00 WIB, Menteri Kehutanan kala itu, MS Kaban melontarkan joke segar kepada para menteri lain.
Beberapa menteri yang hadir saat itu adalah Menhub Hatta Rajasa, Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, dan Kapolri Jenderal Sutanto.
MS Kaban bertanya kepada para menteri yang hadir saat itu. "Tahu nggak kenapa masalah asap ini nggak selesai-selesai?"
Sebelum ada menteri yang menjawab, Kaban langsung menjawab. "Ini gara-gara Pak Yusril (Mensesneg Yusril Ihza Mahendra). Kita nggak bisa bikin hujan buatan karena semua awan ketarik
ke Filipina. Nama ilmiahnya ini badai siklon tropis," kata Kaban disambut tawa para menteri yang lain. Maklum saja, Yusril saat itu baru saja menikah dengan seorang gadis asal Filipina.
Saat para menteri tertawa itulah, SBY tiba-tiba masuk ruangan rapat. Suasana pun menjadi hening. Dengan wajah marah,
Presiden SBY berujar," Masalah asap masih seperti ini kok bisa-bisanya ketawa," kata SBY.
Menteri Lingkungan Hidup saat itu Rachmat Witoelar membenarkan para menteri tertawa-tawa saat menunggu presiden. Tapi menurutnya presiden tidak marah.
"Nggak ada itu. Beliau memang bilang begitu soal asap, tapi nggak marah," elak Rachmat.
Saat menunggu kedatangan Presiden SBY memimpin rapat yang dimulai pada pukul 15.00 WIB, Menteri Kehutanan kala itu, MS Kaban melontarkan joke segar kepada para menteri lain.
Beberapa menteri yang hadir saat itu adalah Menhub Hatta Rajasa, Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, dan Kapolri Jenderal Sutanto.
MS Kaban bertanya kepada para menteri yang hadir saat itu. "Tahu nggak kenapa masalah asap ini nggak selesai-selesai?"
Sebelum ada menteri yang menjawab, Kaban langsung menjawab. "Ini gara-gara Pak Yusril (Mensesneg Yusril Ihza Mahendra). Kita nggak bisa bikin hujan buatan karena semua awan ketarik
ke Filipina. Nama ilmiahnya ini badai siklon tropis," kata Kaban disambut tawa para menteri yang lain. Maklum saja, Yusril saat itu baru saja menikah dengan seorang gadis asal Filipina.
Saat para menteri tertawa itulah, SBY tiba-tiba masuk ruangan rapat. Suasana pun menjadi hening. Dengan wajah marah,
Presiden SBY berujar," Masalah asap masih seperti ini kok bisa-bisanya ketawa," kata SBY.
Menteri Lingkungan Hidup saat itu Rachmat Witoelar membenarkan para menteri tertawa-tawa saat menunggu presiden. Tapi menurutnya presiden tidak marah.
"Nggak ada itu. Beliau memang bilang begitu soal asap, tapi nggak marah," elak Rachmat.
4. SBY minta menteri tak dahulukan kepentingan Parpol
[lihat.co.id] - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu meminta kepada semua anggota Kabinet Indonesia Bersatu II untuk memprioritaskan tugas negara dari pada tugas-tugas politik dari partai politik masing-masing.
"Saudara yang juga tentu berasal dari partai politik akan menjalankan tugas politik, tetapi sekali lagi saya ingatkan
jangan tinggalkan tugas utama kita, sumpah kita untuk memprioritaskan tugas pemerintahan, memprioritaskan tugas melayani rakyat," kata SBY beberapa waktu lalu.
SBY mengatakan sangat wajar suasana politik kian memanas jelang Pemilu 2014. Tapi menurutnya ini bukan alasan bagi para menteri untuk menomorduakan kepentingan negara.
"Mari bersama-sama dan seperti dulu tahun 2008 bagi saudara yang memang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilahkan baik-baik untuk mengundurkan diri," katanya.
"Saudara yang juga tentu berasal dari partai politik akan menjalankan tugas politik, tetapi sekali lagi saya ingatkan
jangan tinggalkan tugas utama kita, sumpah kita untuk memprioritaskan tugas pemerintahan, memprioritaskan tugas melayani rakyat," kata SBY beberapa waktu lalu.
SBY mengatakan sangat wajar suasana politik kian memanas jelang Pemilu 2014. Tapi menurutnya ini bukan alasan bagi para menteri untuk menomorduakan kepentingan negara.
"Mari bersama-sama dan seperti dulu tahun 2008 bagi saudara yang memang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilahkan baik-baik untuk mengundurkan diri," katanya.
Ternyata Para Pria di Indonesia Terancam Jomblo Permanen
Beginilah Gambaran Acara-acara TV 2013 di Indonesia (Komik)
0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang sopan....
Kalau ada kesalahan pada posting atau link rusak. Bilang aja sama admin.
Jangan nge SPAM, jangan karena blog ini dofollow
Intinya, Anda sopan saya segan, Anda lancang saya cincang...!!!
Saya memoderasi komentar Anda, supaya saya bisa membaca komentar2 dari Anda