Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Beberapa paranormal pun diundang ke DPR untuk memberikan masukan mengenai teluh atau guna-guna itu jika dimasukan ke dalam KUHP. Salah satu para normal yang diundang ke DPR untuk memberikan masukan tersebut adalah Ki Gendeng Pamungkas.
"Jadi saya tidak setuju RUU Santet jadi undang-undang. Karena saya pikir republik jadi lucu nanti, semakin aneh, semakin gendeng beneran dari saya," kata Ki Gendeng saat diskusi 'Pasal Santet dalam Naskah Revisi UU KUHP' di Fraksi Partai Gerindra di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4).
Namun demikian, Ki Gendeng mengakui bahwa santet itu memang ada. Bahkan pria yang pernah mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bogor ini menceritakan kisah santet yang pernah dia praktikan. Berikut beberapa cerita santet Ki Gendeng Pamungkas, dikutip dari merdeka:
"Saya sebagai anak yang bandel, kemudian saya pergi ke daerah Sukabumi Selatan, saya belajar sembilan hari. Guru saya tegaskan, orang yang santet bapakmu ciri-cirinya seperti ini," kata Ki Gendeng menirukan ucapan guru spiritualnya.
Hal ini disampaikan di sela-sela diskusi 'Pasal Santet dalam Naskah Revisi UU KUHP' di ruang Fraksi Partai Gerindra di DPR, Senayan Jakarta, Selasa (2/4).
Setelah lama merenungkan omongan gurunya, Ki Gendeng akhirnya menyadari ciri-ciri yang disebut gurunya itu ternyata sesuai dengan sosok tabib tetangganya yang mengobati penyakit bapaknya. Sembilan hari menempa ilmu, Ki Gendeng sudah dapat menguasai santet. Dia kemudian memutuskan pulang ke rumah dan melihat perkembangan penyakit bapaknya.
"Selesai, saya kembali dan tepat malam Jumat Kliwon saya ritual. Paginya saya dengar, pak ini (tetangga yang mengobati ayahnya) meninggal dunia, saya teriak asik. Begitu meninggal, ayah saya sembuh," tuturnya.
Melihat keampuhan ilmu yang diperolehnya, membuat Ki Gendeng mengunjungi lagi guru spiritualnya dan menuntaskan tahapan ilmu santet.
Kisah bermula saat pelajaran Matematika (kala itu bernama Aljabar) sedang berlangsung. Ki Gendeng yang tidak menguasai dan tidak suka pelajaran tersebut, berkali-kali kupingnya dijewer oleh sang guru. Tak tahan dengan makian dan jeweran, Ki Gendeng akhirnya ngerjain guru tersebut dengan maksud memberi pelajaran.
"Saya buat dia menstruasi. Jadi ketika dia ngajar di depan, dia selalu menstruasi," cerita Ki Gendeng di Gedung DPR, Selasa (2/4).
Kejadian tersebut selalu terulang setiap kali guru tersebut mengajar di kelasnya, hingga ki Gendeng merasa kasihan dengan gurunya. Karena enggan berterus terang, Ki Gendeng meminta bantuan salah seorang temannya untuk memberitahu guru tersebut.
"Sampai saya bilang ke teman saya, kalau mau sembuh, suruh minta maaf ke saya. Karena si guru nurut, kemudian sembuh," ujar Ki Gendeng.
"Cara kerja saya semakin ke sini, semakin modern. Dapat foto, alamat lengkap, nomor HP, saya langsung bisa mengkonek ke nomor HP itu dan itu terjadi (santet)," tuturnya.
Namun menurut ki Gendeng, santet hanya dapat berfungsi pada satu wilayah saja. Contohnya, santet yang dilakukan dari Bandung hanya bisa ampuh di wilayah kota kembang itu saja, tidak bisa ke luar daerah.
Salah satu yang menyita perhatian publik saat itu adalah penolakan yang dilakukan oleh Ki Gendeng Pamungkas. Ki Gendeng Pamungkas menyiapkan santet lintas wilayah bernama voodoo. Dengan santet tersebut Ki Gendeng berharap Bush tidak betah berada di Indonesia.
"Kalau pakai santet Cirebon, Banten, Banyuwangi tidak bisa. Karena itu saya pakai santet voodoo, agar Bush tidak lama-lama di sini. Satu jamlah paling lama," kata Ki Gendeng di Tugu Kujang, Bogor, November tahun 2006 lalu.
Ritual santet dilakukan Ki Gendeng pada Kamis malam 16 November 2006 tepat pukul 24.00 WIB di Tugu Kujang yang berhadapan dengan Kebun Raya Bogor. Namun toh santet tersebut tidak terbukti manjur terhadap Bush.
"Biar ketahuan siapa yang korupsi. Nggak perlu lapor ke KPK lagi. Di gedung yang penuh tuyul ini, dikumpulin lah paranormal. Negara ini juga pakai dukun santet untuk kerja-kerja senyap," kata Ki Gendeng di Gedung DPR, Selasa (2/4) kemarin.
Ki Gendeng juga mencibir kelakuan paranormal yang suka memasang iklan di media. Menurutnya, perbuatan paranormal itu hanya tipuan.
"Kalau ada orang yang ngaku bisa A B C D, pecundang lah itu, sontoloyo," kata Ki Gendeng.
Ternyata Para Pria di Indonesia Terancam Jomblo Permanen
Beginilah Gambaran Acara-acara TV 2013 di Indonesia (Komik)

0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang sopan....
Kalau ada kesalahan pada posting atau link rusak. Bilang aja sama admin.
Jangan nge SPAM, jangan karena blog ini dofollow
Intinya, Anda sopan saya segan, Anda lancang saya cincang...!!!
Saya memoderasi komentar Anda, supaya saya bisa membaca komentar2 dari Anda
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.