Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Di luar negeri, kolong jembatan bisa menjadi tempat yang produktif sekaligus memikat mata.
1. Underpass Park, Toronto, Kanada
Taman ini merupakan salah satu proyek inisiatif Waterfront Toronto, satuan tugas yang dibentuk Pemkot Toronto untuk merevitalisasi bagian kota yang berhadapan dengan laut. Taman ini diresmikan oleh Wali Kota Toronto Rob Ford pada Agustus 2012 lalu. Diharapkan dengan adanya ruang kreatif ini, warga kota bisa saling berinteraksi.
Di bawah kolong jembatan ini, ada seni instalasi kaca oleh seniman Paul Raff. Raff membuat kaca-kaca yang sudah dipotong segi 8 sehingga kegiatan warga di bawah bisa terlihat di atas kaca itu. Ada juga arena bermain skate, lapangan basket hingga wahana permainan anak-anak.
Padahal sebelumnya, bawah jembatan layang ini hanya ditumbuhi tanaman-tanaman liar. Pembangunan taman kota ini dibagi dalam dua fase, pertama US$ 6 juta atau Rp 58 miliar dan kedua US$ 3,5 juta atau Rp 34 miliar yang diambil dari APBN Kanada.
2. Seart Park, Selandia Baru:
Kemudian biro desain dan arsitektur Isthmust, merancang agar kesan kaku dan gelap ini menjadi unik dan tak terlupakan. Desain juga harus bisa diterapkan saat pagi, siang dan malam.
Akhirnya, dibuatlah suatu seni instalasi yang memiliki elemen hutan, lautan serta gaya hidup urban. Sederhana, hanya memancangkan tiang-tiang besi berbentuk silinder vertikal, yang dicat warna-warni pelangi. Hasilnya, kolong layang itu lebih hidup meski digunakan untuk tempat parkir mobil, namun tetap terlihat cantik dan tidak terkesan kumuh.
3. Stanica Cultural Center, Slovakia
Bukan pemerintah pula yang membangun, melainkan masyarakat sendiri secara swadaya.
Sekelompok kaum muda di Slovakia sudah mulai memikirkan revitalisasi bawah kolong jembatan ini sejak tahun 2005, kemudian membentuk komunitas dan merencanakannya tahun 2006. Bergabung kemudian 120 relawan muda, termasuk arsitek dan disainer membuat kolong jembatan layang ini menjadi pusat budaya yang mayoritas bahan bangunannya didaur ulang.
Maka terkumpullah 3 ribu krat bir, 800 bal jerami, 10 meter kubik kayu, 60 triplek, 120 bantalan rel kereta api, 1 kontainer bekas, 2 lori, 12 ribu paku, 3 ribu sekrup kayu dan logam.
Akhirnya pada 7 Mei 2009, Gedung Pusat Budaya Stanica di Zilina, Slovakia itu diresmikan.
Lebih dari 1,6 km lintasan sepeda gunung dari kayu dan semen dibangun atas panduan Aliansi Sepeda Gunung Evergreen. Pemkot Seattle menyumbang juga untuk pembangunan arena ini.
Didesain oleh biro arsitektur Urban Think-Thank, ada penampungan anak jalanan, dilengkapi dengan fasilitas olahraga seperti lapangan bola sekaligus lapangan basket.
Di tempat ini, mereka bebas bermain dan dilatih keterampilannya.
Ternyata Para Pria di Indonesia Terancam Jomblo Permanen
Beginilah Gambaran Acara-acara TV 2013 di Indonesia (Komik)

0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang sopan....
Kalau ada kesalahan pada posting atau link rusak. Bilang aja sama admin.
Jangan nge SPAM, jangan karena blog ini dofollow
Intinya, Anda sopan saya segan, Anda lancang saya cincang...!!!
Saya memoderasi komentar Anda, supaya saya bisa membaca komentar2 dari Anda
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.