Titan, Tempat Paling Layak Huni Menggantikan Bumi
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
www.MASFIM.com � Inilah observatorium terbesar di dunia, yang diberi nama ALMA ((Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array). Diresmikan pada Rabu (13/03/2013). Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Berdiri di ketinggian 5000 meter dari permukaan laut, Chajnantor plateau (dataran tinggi Chjnantor), Chili. ALMA dilengkapi dengan 66 teleskop radio berbentuk antena besar yang memiliki diameter tujuh hingga 12 meter.
"Ini merupakan tonggak karena menjadi proyek observatorium terbesar yang pernah terwujud di dunia," kata seorang astronom ALMA, Giani Marconi.
Proyek diharapkan menyediakan informasi yang tidak tersedia sebelumnya yang mungkin membantu para ilmuwan untuk memahami asal-usul alam semesta. Para ilmuwan berharap meneliti gas dan debu yang membentuk bintang dan galaksi.
Giani Marconi mengatakan hal yang menjadikan ALMA spesial adalah di tempat tersebut hampir tidak ada uap.
"Hampir tidak ada uap sama sekali sehingga radiasi yang berasal dari objek angkasa, dari galaksi dan bintang, datang tanpa masalah, tidak diserap oleh atmosfir sendiri," tutur Marconi.
Pembangunan proyek memakan waktu lebih dari 10 tahun dan diperkirakan menekan biaya sebasar US$1,3 miliar, dan mendapat suntikan dana dari Cile, Amerika Serikat, Eropa, Kanada dan Jepang.
Proyek diharapkan menyediakan informasi yang tidak tersedia sebelumnya yang mungkin membantu para ilmuwan untuk memahami asal-usul alam semesta. Para ilmuwan berharap meneliti gas dan debu yang membentuk bintang dan galaksi.
Giani Marconi mengatakan hal yang menjadikan ALMA spesial adalah di tempat tersebut hampir tidak ada uap.
"Hampir tidak ada uap sama sekali sehingga radiasi yang berasal dari objek angkasa, dari galaksi dan bintang, datang tanpa masalah, tidak diserap oleh atmosfir sendiri," tutur Marconi.
Pembangunan proyek memakan waktu lebih dari 10 tahun dan diperkirakan menekan biaya sebasar US$1,3 miliar, dan mendapat suntikan dana dari Cile, Amerika Serikat, Eropa, Kanada dan Jepang.
[Sumber]
Ternyata Para Pria di Indonesia Terancam Jomblo Permanen
Beginilah Gambaran Acara-acara TV 2013 di Indonesia (Komik)

0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang sopan....
Kalau ada kesalahan pada posting atau link rusak. Bilang aja sama admin.
Jangan nge SPAM, jangan karena blog ini dofollow
Intinya, Anda sopan saya segan, Anda lancang saya cincang...!!!
Saya memoderasi komentar Anda, supaya saya bisa membaca komentar2 dari Anda