Titan, Tempat Paling Layak Huni Menggantikan Bumi
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Balai Lelang Sotheby di New York pada 2012 lalu berhasil menjual lukisan seharga USD 120 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Lukisan bertajuk 'The Scream' atau 'Jeritan' itu tak ayal lagi menjadi salah satu yang paling mahal di dunia.
Pada lelang Mei tahun lalu itu, harga awal yang dipatok sebesar USD 80 juta. Setelah persaingan harga selama kurang lebih 15 menit, akhirnya penjual melepas lukisan itu pada harga USD 120 juta. Harga lukisan itu memecahkan rekor sebelumnya yaitu lukisan bernama 'Nude, green leaves and bust' karya Pablo Picasso yang dihargai USD 106 juta.
Pada saat penjualan lukisan ini, ruang di Sotheby langsung meledak dengan tepukan ketika palu diketukkan sebagai penanda lelang berakhir. Edward Munch membuat empat versi lukisan 'The Scream', tiga di antaranya disimpan di museum Norwegia, dua di antaranya pernah dicuri. Versi keempat bisa bernilai mahal karena bisa dimiliki perorangan.
Lukisan 'The Scream' menggambarkan seorang pria berwajah murung dengan kedua tangan memegang dagu dengan latar belakang langit merah. Bagi pengamat seni, karya Munch ini disebut-sebut hanya kalah dari lukisan Leonardo Da Vinci 'Monalisa'.
Dalam catatan hariannya, Edward Munch menulis ilham tentang lukisan yang dibuatnya pada 1893. "Saya sedang berjalan di sebuah jalan kecil dengan dua orang teman, matahari sedang tenggelam, mendadak langit berubah menjadi merah darah. Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar, di atas fjord dan kota yang biru kehitaman tampak darah dan lidah-lidah api. Teman-teman berjalan terus, dan saya berdiri di sana gemetar dan diliputi rasa cemas, dan saya merasakan jeritan yang tidak henti-hentinya melintas di alam."
Banyak pihak meyakini, lukisan itu dibuat atas pengaruh cuaca alam Eropa yang saat itu dipengaruhi oleh letusan Gunung Krakatau, 27 Agustus, 130 tahun silam. Latar lukisan tersebut adalah langit berwarna merah yang memang menjadi wajah Eropa sehari-hari setelah letusan terbesar sejagat itu.
Efek letusan Krakatau memang terasa sampai Eropa dan Amerika Utara. Jutaan ton debu dari letusan sekitar 10.000 kali bom atom itu dilontarkan ke langit. Debu itu menyebar ke seluruh dunia hingga menampakkan pemandangan yang dramatis pada langit Eropa. Munch melukis The Scream, 10 tahun setelah letusan Krakatau terjadi.
Banyak yang meyakini benar, ada juga yang meragukan efek di lukisan The Scream itu karena Krakatau. Ada yang menggarisbawahi bahwa Munch adalah pelukis ekpsresif yang melukis tidak hanya berbasis pada apa yang dia saksikan.
Namun toh, di luar The Scream, nyatanya banyak pula lukisan yang dilatarbelakangi oleh pemandangan atmosferik akibat letusan Krakatau. Salah satunya adalah 'Sunset over the Ice on Chaunmont Bay, Lake Ontario karya Frederic Edwin Church. Lukisan yang dibuat pada Desember 1883 itu sampai sekarang menjadi karya seni saksi letusan mahadahsyat, 130 tahun lalu itu.
Pada lelang Mei tahun lalu itu, harga awal yang dipatok sebesar USD 80 juta. Setelah persaingan harga selama kurang lebih 15 menit, akhirnya penjual melepas lukisan itu pada harga USD 120 juta. Harga lukisan itu memecahkan rekor sebelumnya yaitu lukisan bernama 'Nude, green leaves and bust' karya Pablo Picasso yang dihargai USD 106 juta.
Pada saat penjualan lukisan ini, ruang di Sotheby langsung meledak dengan tepukan ketika palu diketukkan sebagai penanda lelang berakhir. Edward Munch membuat empat versi lukisan 'The Scream', tiga di antaranya disimpan di museum Norwegia, dua di antaranya pernah dicuri. Versi keempat bisa bernilai mahal karena bisa dimiliki perorangan.
Lukisan 'The Scream' menggambarkan seorang pria berwajah murung dengan kedua tangan memegang dagu dengan latar belakang langit merah. Bagi pengamat seni, karya Munch ini disebut-sebut hanya kalah dari lukisan Leonardo Da Vinci 'Monalisa'.
Dalam catatan hariannya, Edward Munch menulis ilham tentang lukisan yang dibuatnya pada 1893. "Saya sedang berjalan di sebuah jalan kecil dengan dua orang teman, matahari sedang tenggelam, mendadak langit berubah menjadi merah darah. Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar, di atas fjord dan kota yang biru kehitaman tampak darah dan lidah-lidah api. Teman-teman berjalan terus, dan saya berdiri di sana gemetar dan diliputi rasa cemas, dan saya merasakan jeritan yang tidak henti-hentinya melintas di alam."
Banyak pihak meyakini, lukisan itu dibuat atas pengaruh cuaca alam Eropa yang saat itu dipengaruhi oleh letusan Gunung Krakatau, 27 Agustus, 130 tahun silam. Latar lukisan tersebut adalah langit berwarna merah yang memang menjadi wajah Eropa sehari-hari setelah letusan terbesar sejagat itu.
Efek letusan Krakatau memang terasa sampai Eropa dan Amerika Utara. Jutaan ton debu dari letusan sekitar 10.000 kali bom atom itu dilontarkan ke langit. Debu itu menyebar ke seluruh dunia hingga menampakkan pemandangan yang dramatis pada langit Eropa. Munch melukis The Scream, 10 tahun setelah letusan Krakatau terjadi.
Banyak yang meyakini benar, ada juga yang meragukan efek di lukisan The Scream itu karena Krakatau. Ada yang menggarisbawahi bahwa Munch adalah pelukis ekpsresif yang melukis tidak hanya berbasis pada apa yang dia saksikan.
Namun toh, di luar The Scream, nyatanya banyak pula lukisan yang dilatarbelakangi oleh pemandangan atmosferik akibat letusan Krakatau. Salah satunya adalah 'Sunset over the Ice on Chaunmont Bay, Lake Ontario karya Frederic Edwin Church. Lukisan yang dibuat pada Desember 1883 itu sampai sekarang menjadi karya seni saksi letusan mahadahsyat, 130 tahun lalu itu.
Ternyata Para Pria di Indonesia Terancam Jomblo Permanen
Beginilah Gambaran Acara-acara TV 2013 di Indonesia (Komik)
0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang sopan....
Kalau ada kesalahan pada posting atau link rusak. Bilang aja sama admin.
Jangan nge SPAM, jangan karena blog ini dofollow
Intinya, Anda sopan saya segan, Anda lancang saya cincang...!!!
Saya memoderasi komentar Anda, supaya saya bisa membaca komentar2 dari Anda