Titan, Tempat Paling Layak Huni Menggantikan Bumi
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Kata-kata yang terucap dari mulut manajer menjadi beban bagi orang-orang yang dipimpinnya, dan kata-kata yang salah bisa menghancurkan moral dan motivasi karyawan.
Berikut adalah 10 frasa paling umum yang sering Anda dengar dari manajer yang buruk — dan mengapa semuanya keliru.
1. “Sudah bagus Anda bisa mendapatkan pekerjaan ini.”
Ini adalah kata-kata yang paling sering diucapkan manajer buruk yang benar-benar jahat: “Anda seharusnya bersyukur masih punya pekerjaan di tengah sulitnya lapangan pekerjaan saat ini. Karena itu, Anda tidak boleh mengeluh dengan kondisi kerja, betapa pun buruknya.”
Biasanya manajer yang berbicara seperti ini tidak tahu bagaimana menangani masalah atau umpan balik staf yang membangun. Jika manajer Anda mengatakan kalimat semacam itu, anggaplah bahwa Anda sedang berhadapan dengan orang yang tidak kompeten.
2. “Cari tahu saja sendiri.”
Tentu saja, ada saat-saat ketika para karyawan harus mampu menemukan solusi sendiri, namun secara umum, manajer yang mengatakan hal seperti itu melepaskan tanggung jawab mereka untuk membimbing dan melatih. Bahkan jika itu adalah pertanyaan sepele yang seharusnya bisa dipecahkan sendiri oleh karyawan pada umumnya, manajer yang baik akan mengatakannya dengan lebih jelas, “Ini adalah sesuatu yang saya harapkan bisa Anda tangani sendiri, gunakan sumber daya X, Y, dan Z.” “Cari tahu saja sendiri” adalah kata-kata yang malas dan tidak baik.
3. “Ada yang bilang pada saya.”
Manajer yang baik akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengutip laporan anonim ketika berbicara kepada karyawannya. Terkadang beberapa manajer harus memecahkan masalah yang dilaporkan kepadanya dengan percaya diri, namun ketika hal itu terjadi, manajer yang cakap tidak akan berfokus pada sang pelapor anonim, melainkan pada perilaku bermasalah yang harus diselesaikan.
4. “Saya tidak memiliki waktu untuk mengevaluasi kinerja Anda, namun pekerjaanmu cukup bagus.”
Bagian dari manajemen yang baik adalah memberikan umpan balik yang menyeluruh. Tidak harus melewati evaluasi kinerja formal, namun “pekerjaanmu cukup bagus” tidak akan memperbaiki kinerja karyawan. Karyawan berhak mengetahui apa saja yang mereka lakukan dengan baik, bagaimana mereka bisa bekerja dengan lebih baik, dan di mana mereka harus menempatkan fokus pengembangannya.
5. “Itu ide yang buruk.”
Harus kita akui, tidak semua ide adalah ide yang terbaik. Namun para manajer yang cakap tahu bahwa Anda tidak akan mendengar ide yang hebat jika para staf takut dihina dan dijatuhkan ketika melontarkan ide. Ide-ide yang hebat bersumber dari lingkungan yang aman untuk melontarkan ide, entah itu baik maupun buruk.
6. “Pakaian tersebut benar-benar menonjolkan bentuk tubuhmu.”
Mengomentari penampilan fisik karyawan — khususnya tubuh mereka — adalah cara terbaik untuk membuat orang-orang tidak nyaman (hanya ada sedikit orang yang ingin bahwa bos mereka menilai daya tarik mereka), serta mengundang keluhan pelecehan nantinya.
7. “Anda tidak perlu tahu ini untuk apa, lakukan saja apa yang saya perintahkan.”
Tentu saja, lebih cepat melontarkan perintah tanpa memberikan konteks atau alasan apa pun. Tapi itu akan membuat Anda memiliki staf atau karyawan yang tidak pernah berpikir tentang apa yang dibutuhkan dan tidak merasa terlibat dalam pekerjaan mereka — dan orang-orang terbaik akan pindah ke sebuah perusahaan tempat mereka diperbolehkan untuk merasa memiliki pekerjaan mereka.
8. “Apa yang salah dengan Anda?”
Umpan balik tidak seharusnya bersifat pribadi. Para manajer yang baik tetap berfokus pada tingkah laku yang harus diubah, misalnya keterampilan menulis, memperhatikan setiap detail, penilaian, dan sebagainya. Mereka tidak membuatnya menjadi urusan pribadi dan menyerang intelijen atau nilai seseorang.
9. “Tugas Anda mematuhi apa yang saya katakan.”
Tentu saja pernyataan itu benar; Anda harus mengerjakan apa yang diperintahkan manajer. Namun biasanya, manajer yang buruk mengatakan hal itu ketika seorang karyawan menolak melakukan pekerjaan di luar pekerjaan rutin mereka. Sebaliknya, manajer yang baik akan menjelaskan keadaanya terlebih dahulu jika sebuah pekerjaan perlu diubah atau diperluas, bukannya mengatakan “Saya mengendalikan apa yang Anda lakukan.”
10. “Anda lebih andal melakukan pekerjaan ini dibandingkan Bob.”
Menjatuhkan anggota staf lainnya, bahkan ketika itu seharusnya menjadi pujian bagi orang lain, mengisyaratkan kepada karyawan yang “dipuji” bahwa mungkin dialah yang akan Anda jatuhkan suatu hari nanti. Para karyawan ingin percaya manajer mereka untuk memberikan umpan balik secara pribadi, tidak melontarkan komentar tak menyenangkan tentang mereka kepada rekan kerja.
Alison Green menulis blog Ask a Manager yang populer, di sanalah ia memberikan komendasi tentang karir, mencari pekerjaan, dan masalah-masalah manajemen.
Ia juga merupakan salah satu penulis "Managing to Change the World: The Nonprofit Manager's Guide to Getting Results", dan mantan kepala staf dari organisasi nirlaba yang sukses, di sana ia menangani manajemen staf, perekrutan, pemecatan, dan pengembangan karyawan.
Berikut adalah 10 frasa paling umum yang sering Anda dengar dari manajer yang buruk — dan mengapa semuanya keliru.
1. “Sudah bagus Anda bisa mendapatkan pekerjaan ini.”
Ini adalah kata-kata yang paling sering diucapkan manajer buruk yang benar-benar jahat: “Anda seharusnya bersyukur masih punya pekerjaan di tengah sulitnya lapangan pekerjaan saat ini. Karena itu, Anda tidak boleh mengeluh dengan kondisi kerja, betapa pun buruknya.”
Biasanya manajer yang berbicara seperti ini tidak tahu bagaimana menangani masalah atau umpan balik staf yang membangun. Jika manajer Anda mengatakan kalimat semacam itu, anggaplah bahwa Anda sedang berhadapan dengan orang yang tidak kompeten.
2. “Cari tahu saja sendiri.”
Tentu saja, ada saat-saat ketika para karyawan harus mampu menemukan solusi sendiri, namun secara umum, manajer yang mengatakan hal seperti itu melepaskan tanggung jawab mereka untuk membimbing dan melatih. Bahkan jika itu adalah pertanyaan sepele yang seharusnya bisa dipecahkan sendiri oleh karyawan pada umumnya, manajer yang baik akan mengatakannya dengan lebih jelas, “Ini adalah sesuatu yang saya harapkan bisa Anda tangani sendiri, gunakan sumber daya X, Y, dan Z.” “Cari tahu saja sendiri” adalah kata-kata yang malas dan tidak baik.
3. “Ada yang bilang pada saya.”
Manajer yang baik akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengutip laporan anonim ketika berbicara kepada karyawannya. Terkadang beberapa manajer harus memecahkan masalah yang dilaporkan kepadanya dengan percaya diri, namun ketika hal itu terjadi, manajer yang cakap tidak akan berfokus pada sang pelapor anonim, melainkan pada perilaku bermasalah yang harus diselesaikan.
4. “Saya tidak memiliki waktu untuk mengevaluasi kinerja Anda, namun pekerjaanmu cukup bagus.”
Bagian dari manajemen yang baik adalah memberikan umpan balik yang menyeluruh. Tidak harus melewati evaluasi kinerja formal, namun “pekerjaanmu cukup bagus” tidak akan memperbaiki kinerja karyawan. Karyawan berhak mengetahui apa saja yang mereka lakukan dengan baik, bagaimana mereka bisa bekerja dengan lebih baik, dan di mana mereka harus menempatkan fokus pengembangannya.
5. “Itu ide yang buruk.”
Harus kita akui, tidak semua ide adalah ide yang terbaik. Namun para manajer yang cakap tahu bahwa Anda tidak akan mendengar ide yang hebat jika para staf takut dihina dan dijatuhkan ketika melontarkan ide. Ide-ide yang hebat bersumber dari lingkungan yang aman untuk melontarkan ide, entah itu baik maupun buruk.
6. “Pakaian tersebut benar-benar menonjolkan bentuk tubuhmu.”
Mengomentari penampilan fisik karyawan — khususnya tubuh mereka — adalah cara terbaik untuk membuat orang-orang tidak nyaman (hanya ada sedikit orang yang ingin bahwa bos mereka menilai daya tarik mereka), serta mengundang keluhan pelecehan nantinya.
7. “Anda tidak perlu tahu ini untuk apa, lakukan saja apa yang saya perintahkan.”
Tentu saja, lebih cepat melontarkan perintah tanpa memberikan konteks atau alasan apa pun. Tapi itu akan membuat Anda memiliki staf atau karyawan yang tidak pernah berpikir tentang apa yang dibutuhkan dan tidak merasa terlibat dalam pekerjaan mereka — dan orang-orang terbaik akan pindah ke sebuah perusahaan tempat mereka diperbolehkan untuk merasa memiliki pekerjaan mereka.
8. “Apa yang salah dengan Anda?”
Umpan balik tidak seharusnya bersifat pribadi. Para manajer yang baik tetap berfokus pada tingkah laku yang harus diubah, misalnya keterampilan menulis, memperhatikan setiap detail, penilaian, dan sebagainya. Mereka tidak membuatnya menjadi urusan pribadi dan menyerang intelijen atau nilai seseorang.
9. “Tugas Anda mematuhi apa yang saya katakan.”
Tentu saja pernyataan itu benar; Anda harus mengerjakan apa yang diperintahkan manajer. Namun biasanya, manajer yang buruk mengatakan hal itu ketika seorang karyawan menolak melakukan pekerjaan di luar pekerjaan rutin mereka. Sebaliknya, manajer yang baik akan menjelaskan keadaanya terlebih dahulu jika sebuah pekerjaan perlu diubah atau diperluas, bukannya mengatakan “Saya mengendalikan apa yang Anda lakukan.”
10. “Anda lebih andal melakukan pekerjaan ini dibandingkan Bob.”
Menjatuhkan anggota staf lainnya, bahkan ketika itu seharusnya menjadi pujian bagi orang lain, mengisyaratkan kepada karyawan yang “dipuji” bahwa mungkin dialah yang akan Anda jatuhkan suatu hari nanti. Para karyawan ingin percaya manajer mereka untuk memberikan umpan balik secara pribadi, tidak melontarkan komentar tak menyenangkan tentang mereka kepada rekan kerja.
Alison Green menulis blog Ask a Manager yang populer, di sanalah ia memberikan komendasi tentang karir, mencari pekerjaan, dan masalah-masalah manajemen.
Ia juga merupakan salah satu penulis "Managing to Change the World: The Nonprofit Manager's Guide to Getting Results", dan mantan kepala staf dari organisasi nirlaba yang sukses, di sana ia menangani manajemen staf, perekrutan, pemecatan, dan pengembangan karyawan.
Ternyata Para Pria di Indonesia Terancam Jomblo Permanen
Beginilah Gambaran Acara-acara TV 2013 di Indonesia (Komik)
0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang sopan....
Kalau ada kesalahan pada posting atau link rusak. Bilang aja sama admin.
Jangan nge SPAM, jangan karena blog ini dofollow
Intinya, Anda sopan saya segan, Anda lancang saya cincang...!!!
Saya memoderasi komentar Anda, supaya saya bisa membaca komentar2 dari Anda