Titan, Tempat Paling Layak Huni Menggantikan Bumi
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Yayasan World Press Photo mengumumkan akan meninjau kembali hadiah yang paling bergengsi dari fotografer yang diterima oleh Paul Hansen. Alasan keputusan ini karena foto di duga kuat adalah palsu dan merupakan hasil editing trampil.
Foto shot menggambarkan suasana orang berduka di Palestina yang membawa mayat dua anak tewas dalam serangan brutal rudal Israel di Gaza di bidik oleh Paul Hansen di duga palsu alias hasil editing photoshop.
Foto yang di duga kuat palse memaksa para juri kontes untuk meninjau kembali keaslian foto tersebut, bahkan foto tersebut diduga telah 3 kali melalui proses editting dengan Adobe photoshop dan bahkan Paul Hansen tidak dapat menyertakan keasli foto dalam format RAW.
Sengketa ini telah menyebabkan kegemparan di kalangan fotografer di seluruh dunia yang menginginkan kajian wajib hasil penghargaan tahunan.
Seorang mantan juri dari World Press Photo Adrian Evans tidak setuju dengan pendapat rekan-rekannya: Anda bisa berdebat tentang sisi estetika gambar, tetapi bukan tentang keasliannya, namun foto tersebut tidak palsu benar adanya membawa mayat dua gadis.
Ternyata Para Pria di Indonesia Terancam Jomblo Permanen
Beginilah Gambaran Acara-acara TV 2013 di Indonesia (Komik)
0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang sopan....
Kalau ada kesalahan pada posting atau link rusak. Bilang aja sama admin.
Jangan nge SPAM, jangan karena blog ini dofollow
Intinya, Anda sopan saya segan, Anda lancang saya cincang...!!!
Saya memoderasi komentar Anda, supaya saya bisa membaca komentar2 dari Anda