Rahasia Menjadi Manusia yang Kaya Raya
40 Bentuk PC Paling Menakjubkan Yang Belum Pernah Anda Lihat
10 Negara Ini Pernah Ada di Bumi dan Sekarang Hilang
9 Tuntutan Yang Pernah Dilayangkan Kepada Google
Belakangan ini, Prijanto justru sering menyanjung kinerja Jokowi -Ahok. Dukungan terhadap kepemimpinan Jokowi ia tunjukkan dengan bertandang ke Balai Kota.
Ia kerap bertandang ke Balai Kota untuk sekadar bertemu dengan Ahok. Jika keduanya bertemu, membicarakan banyak hal tentang persoalan Jakarta.
Di sisi lain, Prijanto mengkritik kepemimpinan Foke saat itu. Bahkan, Prijanto kerap membanding-bandingkan era Jokowi dan Foke .
Berikut perbandingan Jokowi - Foke di mata Prijanto,dikutip dari Merdeka:
Menurut Prijanto, Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi banyak hal baru. Perubahan mulai terlihat meski belum sepenuhnya.
"Banyak hal-hal yang menurut saya baru," kata Prijanto.
Prijanto semakin yakin dengan Jokowi karena telah menempati janji. "Hal-hal yang pada saat kampanye beliau bilang tinggal eksekusi, ternyata benar terbukti," puji Prijanto.
"Sebenarnya sejak zaman Pak Fauzi dan saya juga sudah tahu itu (Waduk Pluit) harus ditertibkan, dinormalisasi. Karena itu kan biang kerok banjir di kota," kata Prijanto.
Relokasi baru terlaksana karena era Foke tidak dilaksanakan dengan serius. "Waktu itu kenapa belum-belum terus, ya artinya cuma jadi wacana-wacana saja, tapi Pak Jokowi langsung dieksekusi, itu harus diakui," ujarnya.
Prijanto menambahkan, pengelolaan Jakarta sudah terkonsep dengan baik sejak dulu. Hanya saja memang diperlukan sebuah keberanian dalam melakukan eksekusi rencana kerja itu dan itulah yang dilakukan Jokowi dan Ahok.
"Ibaratnya orang maunya kawin tapi kebanyakan ngitang-ngitung ini-itu jadi gak kawin-kawin, jadi keberanian, eksekusi itu intinya keberanian, semua orang pengen kawin tapi kenapa gak jadi-jadi kan karena gak berani merealisasikannya," tandasnya.
"Saya terus terang enggak bagus ya (perencanaan APBD yang lalu), itu sering dilakukan perubahan-perubahan yang membuat di akhir tahun enggak bisa dilaksanakan," kata Prijanto.
Banyaknya Silpa dari anggaran karena proses pembebasan lahan tak semulus yang direncanakan. Menanggapi hal itu, Prijanto coba memberi pandangan.
"Itu jauh hari sudah diriset tanah yang akan dibebaskan itu apakah benar penting atau prioritas, benar tidak surat-suratnya, itu kan pasti administrasinya enggak bener, enggak cukup waktu untuk menghimpun administrasi tanah sehingga akhirnya tidak bisa dibayar," jelasnya.
Ternyata Para Pria di Indonesia Terancam Jomblo Permanen
Beginilah Gambaran Acara-acara TV 2013 di Indonesia (Komik)

0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang sopan....
Kalau ada kesalahan pada posting atau link rusak. Bilang aja sama admin.
Jangan nge SPAM, jangan karena blog ini dofollow
Intinya, Anda sopan saya segan, Anda lancang saya cincang...!!!
Saya memoderasi komentar Anda, supaya saya bisa membaca komentar2 dari Anda
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.